Ponorogo – Jembatan penghubung Desa Cekok dan Cokromenggalan, Ponorogo akhirnya selesai dibangun. Anggota Komisi V DPR RI, Sri Wahyuni secara langsung meresmikan jembatan tersebut untuk umum
“Ya hari ini kita resmikan, jembatan gantung ini menghubungkan akses jalan bagi masyarakat baik dari Kelurahan Cokromenggalan maupun Desa Cekok,” ujar anggota Komisi V DPR RI, Sri Wahyuni, (20/2/2023).
Sri Wahyuni mengatakan bahwa proses pembangunan jembatan gantung ini dimulai bulan Juli dan selesai sampai Desember lalu. Dengan menelan anggaran dari APBN senilai Rp 4 milyar. Dengan panjang 42 meter dan lebar 3 meter.
“Saya rasa jembatan ini kokoh dan tidak goyang jika kendaraan lewat tak melebihi tonase. Setiap tahun, jatah program pembangunan jembatan gantung hanya satu titik saja dari Kementrian PUPR,” jelas Sri Wahyuni dari Fraksi Partai Nasdem Dapil VII Jawa Timur.
Sebelumnya, jembatan ini kondisinya sangat memperihatinkan dan membahayakan. Jelas jembatan gantung baru ini mempermudah masyarakat sebagai jalur alternatif dan penghubung Kelurahan Cokromenggalan-Cekok.
“Sehingga warga jika dari Cokromenggalan-Cekok atau sebaliknya, tak harus melintasi jalan memutar, karena jembatan sudah bisa dilewati,” imbuhnya.
Selain jembatan tersebut, menurutnya sudah ada beberapa jembatan yang telah direalisasikan Kementerian PUPR dari hasil aspirasinya. Total sudah ada 2 jembatan yang dibangun tahun 2020 dan 2021, yakni di Desa Glinggang Kecamatan Sampung dan di Desa Kapuran Kecamatan Badegan di tahun
“Sedangkan tahun 2022 di Kelurahan Cokromenggalan-Cekok ini. Nah di tahun 2023 ini nanti rencananya program jembatan gantung ini akan direalisasikan di Desa Gedangan-Wonodadi, Kecamatan Ngrayun di tahun 2023 ini,” tandasnya.
Reporter : Dwi
Editor : Putra
Komentar
2023-02-20