Surabaya – Di Provinsi Jawa Timur ada 5 kabupaten yang menjadi prioritas di tahun 2021 ini. Data dari pemerintah, 5 kabupaten ini jika dijumlahkan total memiliki jumlah penduduk miskin ekstrem sebanyak 508. 571 jiwa dengan total jumlah rumah tangga miskin ekstrem sebanyak 265.180 rumah tangga.
Adapun 5 Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang menjadi prioritas ialah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bangkalan, dan Kabupaten Sumenep. Hal ini terlihat pada siaran pers di laman resmi Kementrian Kordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (ekon.go.id).
Gelontoran penambahan alokasi anggaran dilakukan Pemerintah untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem di beberapa daerah. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai prioritas Pemerintah dalam menghilangkan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 nanti. Tambahan alokasi pendanaan itu bisa melalui bantuan sosial tunai.
Hal tersebut diungkapkan dalam rapat kerja Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin dengan Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, serta 5 Bupati yang wilayahnya menjadi prioritas di tahun 2021.
Tambahan alokasi pendanaan untuk 5 kabupaten prioritas di Jawa Timur ini, dilakukan selama tiga bulan, hingga akhir tahun 2021. Supaya mencapai sasaran yang tepat, nantinya akan dilakukan pemutakhiran data Kelompok Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial tunai tersebut.
“Kami apresiasi inisiatif Pemprov dan kabupaten/kota di Jatim dalam menanggulangi kemiskinan yang dilakukan selama ini,” kata Wapres Maruf Amin.
Yakni melalui beberapa program-program yang telah dilaksanakan selama ini. Seperti Program Jatim Puspa, Pemberdayaan BumDes, Desa Berdaya, PKH Plus dan lainnya.
Meskipun begitu, lebih lanjut, Maruf Amin menekankan bahwa Pemprov Jatim dan kelima kabupaten prioritas di tahun 2021 untuk menentukan fokus prioritas yang akan dilakukan. Selain itu dirinya juga meminta mereka juga melakukan pemfokusan terhadap sumber daya untuk mendorong percepatan pengurangan kemiskinan ekstrem.
“Pemfokusan ini penting untuk mendorong percepatan pengurangan kemiskinan ekstrem,” pungkasnya.(red)*