Ponorogo – Beberapa hari terakhir, di Ponorogo dan beberapa wilayah lain mataharinya terasa terik. Di tengah hari kita merasakan cukup panas. Usut punya usut ternyata ada fenomena kulminasi.

Fenomena alam langka yang disebut dengan kulminasi matahari sering dialami beberapa wilayah di Indonesia. Peristiwa ini lebih dikenal sebagai hari tanpa bayangan.

Diwilayah Ponorogo puncaknya kulminasi utama, dengan koordinat 7°52′ LS, dan 111°29′ BT terjadi di tanggal 13 Oktober 2021 pada pukul 11.20 WIB. Dimana deklinasi matahari sama dengan lintang.

“Kalau kita di Ponorogo, bahasa awamnya matahari sedang diatas kepala atau di titik zenit,” kata Peneliti sekaligus Sekretaris Wathoe Dhakon Observatory IAIN Ponorogo Novi Fitia Maliha, Rabu (13/10/2021) sore.

Apa yang dimaksud kulminasi, adalah peristiwa saat matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa. Hal ini menyebabkan bayangan kita tidak terlihat. Fenomena ini juga ditandai dengan suhu udara yang lebih panas dibandingkan biasanya karena terjadi pada siklus musim kemarau.

Adanya fenomena itu, menurut Novi bayangan benda tegak akan terlihat menghilang. Sebab, bayangan itu tertumpuk dengan benda itu sendiri. Maka dari itu, kulminasi utama ini juga bisa disebut dengan hari tanpa bayangan.

“Kulminasi utama bisa disebut juga sebagai hari tanpa bayangan,” ungkapnya.

Hal itu terjadi lantaran gerak harian matahari atau revolusi dan bumi yang berputar pada porosnya (rotasi) tidak tepat berhimpit di bidang ekliptika. Berhubung keberadaan kita disekitar ekuator, maka kulminasi utama di Indonesia terjadi dua kali dalam setahun. Dan waktunya tidak jauh dari saat matahari berafa di khatulistiwa.

“Tahun ini 2021 terjadi diantara bulan Februari sampai April dan September sampai Oktober,” jelasnya.

Fenomena kulminasi ini juga identik dengan masa transisi (perubahan) musim atau pancaroba. Ketika matahari bergerak ke selatan, belahan bumi selatan akan mengalami kenaikan suhu permukaan laut. Wilayah tersebut akan memasuki musim hujan. Ketika matahari bergerak ke utara, wilayah tersebut akan mengalami musim kemarau.(red)*

Komentar