Jakarta – Kriteria diagnostik dan definisi untuk long covid, suatu kondisi membingungkan yang memengaruhi para penyintas Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja merilis definisi long Covid.
WHO juga memberikan kondisi atau kriteria long Covid. Selama ini, long Covid dianggap sebagai gejala Covid-19 yang berkepanjangan atau berlangsung dalam waktu yang lama.
Istilah long covid diadopsi dan populer sejak awal pandemi. Sebagian besar penelitian awal tentang karakteristiknya dilakukan, namun masih banyak pertanyaan mengenai long covid ini. Termasuk seberapa sering itu terjadi dan mekanisme yang mendasari di balik banyak gejala yang terkait dengan long covid.
Dalam dokumen yang baru saja diterbitkan, WHO mendefinisikan long Covid dengan post Covid-19 condition atau dapat diartikan dengan kondisi pasca Covid-19. WHO mencatat pasien dapat mengalami gejala long covid beberapa bulan setelah infeksi awal mereka dan gejala tersebut dapat cukup parah serta memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Terdapat sejumlah kriteria atau kondisi yang membuat seseorang disebut mengalami long Covid atau kondisi pasca Covid-19.
“Terjadi pada individu dengan riwayat kemungkinan atau konfirmasi infeksi SARS-CoV-2, biasanya 3 bulan sejak awal Covid-19, dengan gejala yang berlangsung setidaknya selama 2 bulan dan tidak dapat dijelaskan dengan diagnosis alternatif,” tulis WHO dalam dokumen tersebut.
Gejala long Covid ini meliputi kelelahan, disfungsi kognitif, dan beberapa lainnya yang dapat memengaruhi kondisi sehari-hari. Gejala-gejala ini dapat muncul setelah pulih atau kelanjutan dari penyakit awal. Selain itu, gejala juga dapat berubah atau kambuh seiring waktu. Dokumen tersebut juga menyatakan definisi yang terpisah mungkin diperlukan untuk anak-anak.(red)*