Ponorogo – Sejumlah pedagang sapi di Pasar Hewan, Jetis keluhkan harga sapi yang menurun drastis. Selain penurunan harga , Peminat juga sepi padahal sudah mendekati idul qurban.
“Harga sapi anjlok, sebelumnya Rp 25 juta sekarang tinggal Rp 22 juta,” tutur penjual sapi Miko, Minggu (5/6/2022).
Miko pun mengeluh, saat membeli sapi dia beli dengan harga normal. Namun waktu jual, ada wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Waktu beli harga stabil, terus ada PMK, anjlok harganya. Pembeli tidak ada, takut PMK,” terang Miko.
Pedagang lain, Adi Santoso mengatakan harga sapi juga ada yang anjlok hingga 8 jutaan. Bahkan harga sapi tanen turun hingga separuh harga.
“Harga sapi tanen, sapi pembibitan separuh harga turunnya, sapi gemuk atau daging turun Rp 8 jutaan,” kata Karebet.
Menurutnya, dia mendukung penuh langkah pemerintah untuk menutup pasar hewan sementara waktu. Sebab, untuk mengurangi penyebaran PMK.
“Kalau dibiarkan nanti PMK menyebar, sapi punah, mau kerja apa,” imbuh Adi
Dirinya menambahkan saat Idul Adha nanti, bakal susah mencari hewan kurban. Sebab, pasokan dan stok sapi berkurang. Pun juga peminat sapi menurun karena PMK.
Dari Pantauan Indostory.id, suasana di Pasar Hewan Jetis terlihat sepi. Padahal sebelum ada PMK, penuh sapi. Saat ini hanya ada sejumlah pedagang saja yang mendatangi pasar hewan.
Penanggung jawab pasar Jetis, Gianto menjelaskan saat ini kondisi pasar sepi. Penurunan terjadi hingga 75 persen.
“Ini cuma pedagang sini saja, peternak lokal cuma 25 persen,” pungkas Gianto. (Red)