Trenggalek – Istri Bupati Trenggalek dan Ketua Tim Penggerak PKK Novita Hardini, mendapatkan penghargaan dari Seven Media Asia sebagai “The Best Woman Figure 2021”.

“Alhamdulilah hari ini saya kembali mendapat penghargaan dan hari ini dari Seven Media Asia. Bukan sekedar tujuan untuk mendapat penghargaan, tapi ini menjadi pemicu kami untuk bisa memberikan yang lebih baik lagi untuk masyarakat,” ungkapnya dalam keterangan pers di laman trenggalekkab.go.id.

Penghargaan diberikan kepadanya, yang dianggap menjadi figur perempuan terbaik atas dedikasi kinerjanya dalam mewujudkan prestasi kepemimpinan, dan melakukan perubahan serta inovasi baru.

“Utamanya bagaimana saya bisa meletakkan hati, pasion, cita-cita saya untuk membangun masyarakat menjadi lebih berdaya lagi,” lanjutnya.

Lebih lanjut ia menceritakan perjalanannya dalam membangun peran perempuan di Trenggalek cukup panjang dan penuh tantangan, mengingat sebelumnya Trenggalek masih termasuk kedalam daerah dengan kemiskinan yang cukup tinggi di Jawa Timur.

“Namun seiring berjalannya waktu dan kerja keras yang baik, saat ini Kabupaten Trenggalek telah bangkit dengan kemajuan di berbagai sektor,” imbuhnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, banyak hal yang telah diupayakan bersama sang suami untuk membangun Kabupaten Trenggalek. Mulai dari sanitasi, program pemberdayaan, gerakan tengok bawah dan lain sebagainya.

Selain itu, program Sekolah Perempuan, Disabilitas Anak dan Kelompok Rentan (Sepeda Keren) yang digagasnya dianggap cukup berhasil mewujudkan pembangunan menjadi lebih inklusif.

Sehingga tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan, dan perempuan tidak hanya selalu menjadi objek tapi juga bisa menjadi objek dalam pembangunan.

“Capaian-capaian yang sudah kami lakukan di Kabupaten Trenggalek bisa kami sebarkan hampir di semua wilayah yang ada di Indonesia. Harapannya jika Trenggalek saja bisa, saya yakin masih banyak perempuan pedesaan yang bisa,” ujarnya.

Untuk itu penghargaan ini dedikasikan oleh Novita Hardini untuk perempuan-perempuan hebat di Indonesia. Tidak ada yang tidak berdaya selama perempuan itu belum memberdayakan perempuan lainnya.

“Jadi ayo selama kita masih muda, selama kita masih bisa, kita harus memberdayakan semua perempuan untuk kemajuan Indonesia lebih berdaya lagi,” pungkasnya.(red)*

Komentar