Ponorogo, indostory.id – Gerakan Santri Ndeso (GSN) kembali melakukan konsulidasi guna menggalang dukungan kepada pasangan capres nomor urut 02 Prabowo Gibran. Kali ini, dilakukan di Ponpes Al Amin Hudatul Muna Jenes Brotonegaran Ponorogo. 

Sedikitnya ada 20 pengasuh pesantren. Tidak hanya juga ada ratusan tokoh masyarakat (tomas) dari Kabupaten Ponorogo , Pacitan, Magetan dan Ngawi.

Pantauan di lokasi kegiatan konsulidasi diawali dengan Istighotsah yang dipimpin Kyai Syahrul Munir Ponpes Masduqi Toyyib Ponorogo. Kemudian koordinasi dan Konsolidasi serta deklarasi oleh tim pemenangan 02 oleh Tim GSN Mataraman.

“ Kami segenap pengasuh pesantren, gus, dan ustadz, yang tergabung dalam Gerakan Santri Ndeso. Ber ikrar, siap berihtiyar dhohir dan batin untuk memenangkan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Raka Bumingraka menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024-2029. Demi Indonesia maju, demi pesantren, demi kemakmuran santri dan demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Ya Jabbar Ya Qohhar Ya dzal Jalali Wal Ikrom, La haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim. Selain dihadiri koordinator pusat GSN HA. Riyadh Yhudana dan juga hadir pembina GSN KH Iffatul Lathoif atau yang biasa dipanggil Gus Thoif dari Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri sekaligus wakil ketua Jaga Nusantara (Jaringan Gawagis Nusantara),” kata peserta.

“Kegiatan digelar dalam rangka merapatkan barisan untuk berihtiyar dhohir bathin memenangkan capres Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Raka Bumingraka, insyaalloh satu putaran,” kata H. Riyadh Yudhana selaku koordinator pusat Gerakan Santri Ndeso (GSN). 

 Seperti diketahui Gerakan Santri Ndeso (GSN) adalah komunitas yang terdiri dari kiai muda pengasuh pondok pesantren, kiai thoriqoh dan aktifis muda. 

Mereka yang lahir dengan originalitas sebagai keluarga besar santri tentu mempunyai kesamaan cita-cita bersama dalam rangka mengisi dan menghias Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dengan pikiran, gagasan, serta gerakan. 

Sebagaimana peran aktif pesantren dan santri baik sebelum dan sesudah kemerdekaan, yang akan selalu melahirkan insan yang tidak hanya “pinter” tapi juga “bener” dan juga tempat tumbuh kembangnya jiwa-jiwa yang nasionalis dan religius. 

Didalam kurun waktu hampir 10 tahun terakhir secara umum terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi serta percepatan pembangunan insfrastruktur yang luar biasa, yang tentunya berdampak bagi kesejahteraan rakyat. 

Ditambah perhatian lebih kepada pondok pesantren untuk dapat melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia yang memiliki kemampuan tinggi, dan yang bisa berkompetisi dengan negara lain perlu diapresiasiakan. 

“Sebagai wujud perhatian pada tanggal 22 Oktober 2015 lalu, telah secara resmi menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Santri Nasional,” ungkapnya. 

Lanjutnya ia menjelaskan bahwa keberlangsungan meneruskan program kepemimpinan nasional, maka bagi Gerakan Santri Ndeso (GSN) menganggap perlu figur sosok pemimpin yang bisa melanjutkan. 

“Kemudian dengan adanya komitmen, serta pertanggungjawaban dalam semangat kebangsaan dan keumatan, Gerakan Santri Ndeso (GSN) memutuskan sikap memilih dan siap mendukung pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilu Capres-Cawapres ditahun 2024,” urainya. 

Dia menguraikan salah satu pertimbangan bahwa Bapak Prabowo sesuai pesan Gus Dur, adalah orang paling ikhlas, juga memiliki pengalaman sebagai purnawirawan, seorang jenderal yang humanis, dan jelas berpihak untuk rakyat.

“Alasan memilih Mas Gibran, karena merupakan representatif dari kaum milenial, yang sekaligus mewujudkan pesan ulama bahwa pemuda hari ini merupakan pemimpin di masa depan dengan program andalan yang pro santri adalah Dana Abadi Pesantren,” pungkasnya.

Komentar