Ponorogo – Anggota Komisi VII DPR RI, Sri Wahyuni meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan Bumdes di Ponorogo. Bagaimana tidak, dari ratusan bumdes yang ada, beberapa mati suri.

“Jadi ini tadi ada laporan bahwa ada yang mati suri. Itu disampaikan langsung pengurus bumdes, ” ujar Sri Wahyuni, saat pelatihan pengembangan bumdes di Ponorogo.

Dia menyebutkan mati suri nya Bumdes juga terkait pemodalan. Hal itu disampaikan oleh beberapa peserta pelatihan.

Sehingga, kata dia, aspirasi ini akan dilanjutkan ke Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT Ri).

“Mengelola usaha atau bumdes yang dicari untung. Kalau untung kan membantu perekonomian. Kalau tidak malah bikin simalakama, ” jelasnya.

Dia pun akan meminta kepada kementerian mengadakan pendampingan. Juga menambah modal kepada pelaku bumdes.

Lebih lanjut, istri mantan Bupati Ipong Muclissoni mengungkapkan bahwa dengan berkembangnya Bumdes, maka akan berdampak positif bagi masyarakat yang ada di desa.

“Kalau Bumdes maju, maka masyarakat juga akan menikmatinya, “imbuhnya.

Legislator asal Partai Nasdem ini menyadari bahwa anggaran pada Kemendes PDTT tidak besar. Beda dengan Kementerian PUPR yang juga mitra kerja komisi VII.

“Kami tidak henti-hentinya mendorong untuk pemodalan. Sehingga bagaimana caranya masyarakat untung bukan buntung, ” terangnya.

Termasuk, kata dia, mengadakan pelatihan. Namun sekarang hanya 40 desa yang mendapatkan pelatihan. Padahal di Ponorogo ada 307 desa.

“Berarti kan kurang 250 an lebih. Seharusnya kan merayakan, ” tambahnya.(red)*

Komentar