Ponorogo – Satreskrim Polres Ponorogo berhasil membekuk Imam Suroso alias Mukidi (35) warga Dukuh Maron Kulon Rt 003 Rw 001, Desa Maron Kecamatan Kauman, Ponorogo. Pria yang bekerja sebagai sales elektronik ditangkap karena telah menipu perusahaan tempatnya bekerja.

Tak tanggung tanggung, tersangka berhasil menipu perusahaannya sebesar Rp 1,026 Miliar selama kurun waktu tiga bulan terakhir.

Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan aksi yang dilakukan tersangka itu terbongkar setelah pihak perusahaan mengetahui hasil audit. Dimana uang yang masuk tidak sesuai dengan barang yang keluar yang diorder oleh Mukidi.

“Setelah dilakukan pengecekan dibagian admin terjadi permasalahan yang tidak sesuai dengan barang yang keluar dan uang yang masuk, hasil order dari tersangka,” ujarnya, Kamis (23/02/2023).

Catur mengungkapkan, dalam aksinya tersangka membuat order dari 100 toko mitra perusahaannya, ironisnya 90 toko lainnya ternyata fiktif. Untuk mengelabui perusahaanya, tersangka membuat stempel palsu dan kwitansi palsu untuk order barang elektronik.

“Tersangka memanipulasi data nota pembelian dan pemesanan. Dimana nota pemesanan dari toko itu dipalsukan tersangka untuk membuat perusahaanya mengirim barang ke toko fiktif yang ia buat,” ungkapnya.

Akibatnya perusahaan tempatnya bekerja mengalami kerugian sebesar Rp 1,026 miliar. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal 374 Atau 372 KUHP tentang tindak pidana penggelapan dalam jabatan atau penggelapan, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

“Kita juga amankan BB berupa kwitansi palsu serta puluhan stempel palsu dari toko fiktif,” tandasnya

Sementara itu, Tersangka Imam Suroso alias Mukidi (35) mengaku ia terpaksa melakukan aksi ini lantaran diburu target 100 orderan setiap harinya oleh perusahaan tempatnya bekerja itu. Selama setahun terakhir ia mengaku membuat orderan palsu dari toko yang ada di Magetan, Madiun dan Pacitan.

” Biar Mitra Usaha (perusahaan) saya percaya saya buat stempel itu baru 3 bulan. Orderan yang saya buat itu saya bikin Toko dari Magetan, Madiun, dan Pacitan. Karena satu hari saya ditarget oleh perusahaan 100 orderan sehari,” pungkasnya.

Reporter : Dwi
Editor : Putra

Komentar