Marauke – Cabang olahraga Wushu menjadi salah satu olahraga yang diandalkan kontingen Jawa Timur untuk mendulang medali emas di PON XX Papua, tak tanggung tanggung target yang di bebani yakni 4 medali emas.

Dari rilis humas PON 20 Papua, hingga 4 Oktober target tersebut sudah terlampaui. Jawa Timur mengunci diperingkat 2 dengan perolehan 6 medali emas dengan 6 medali emas, 4 medali perak dan 5 medali perunggu, Sumatera Utara berada di urutan ketiga dengan perolehan 5 medali emas, 5 medali perak dan 5 medali perunggu, urutan keempat, Jawa Tengah dengan 3 medali emas, 5 medali perak dan 5 medali perunggu. Sedangkan peringkat pertama dikuasai DKI Jakarta dengan 6 medali emas, 5 medali perak dan 5 medali perunggu.

Ketua Kontigen Jawa Timur Klaster Merauke Deddy Suhayadi mengaku bangga dengan timnya tersebut karena berhasil memperoleh 6 medali emas dari target sebelumnya yang hanya 4 medali emas.

“Sebenarnya kita menargetkan 4 medali emas.Tapi ternyata kami mampu meraih 6 medai emas. Ini sangat luar biasa bagi Tim kami,’’katanya.

Lanjutnya, keenam medali emas yang berhasil direbut tersebut seluruhnya dari Whusu Taulo. Perolehan emas yang melebihi target pada PON XX Papua ini sangat sarat dengan pembinaan.

“Ada niat, kemudian ada pembinaan yang dilakukan oleh Pengkab dan Pemprov Wushu dan jika perlu panggil pelatih luar negeri,” paparnya

Seperti yang diungkapkan Dedy dalam perhelatan PON XX Papua tahun ini, Provinsi Jawa Timur rata rata menggunakan pelatih asing untuk cabor tertentu. Hal tersebut dimaksudkan agar nanti ketika akan tampil di SEA Games ataupun Olympiade bedanya tidak terlalu jauh.

“Kita pilih pelatihnya dari luar negeri. Untuk Wushu dari China. Kalau renang dari Rusia atau dari mana. Kalau tennis dari Amerika. Seperti itu,”pungkasnya.(red)*

Komentar